Gengsi
adalah sebuah sifat atau perasaan yang selalu membandingkan diri sendiri kepada
orang lain. Sifat ini tidak hanya di miliki oleh beberapa orang, tetapi sifat
ini meyerang siapa saja. Tidak mengenal strata sosial orang, orang miskin
maupun orang kaya mesti mempunyai sifat yang berikut ini. Jadi siapapun orang
itu pasti mempunyai sifat yang membandingkan diri sendiri yaitu gengsi.
Jika
kita telisik lebih dalam lagi mengenai gengsi ini, gengsi sendiri berasal dari
kata prestige, yang dalam bahasa latin praestigae artinya mengusap, menjamah,
serta menyilaukan. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI),
gengsi sendiri adalah kehormatan dan pengaruh harga diri serta martabat.
Didalam
ilmu sosial, prestige adalah sebutan untuk pengaruh yang tidak mudah untuk
dijelaskan. Dikatakan demikian karena pengaruh tersebut sulit untuk dijelaskan
dari mana dasar asalnya. Pengaruh itu terlontar dari dalam diri seseorang.
Tetapi
sesungguhnya gengsi adalah kehormatan atau pengaruh karena perbuatn besar.
Gengsi akan meningkat bila kita telah melakukan suatu perbuatan besaryang
bermanfaat lagi buat orang lain. Gengsi juga akan naik dengan seiiring prestasi
kita yang trus memuncak yang telah diraihnya.
Gengsi
ini diawali dari kebanggaan yang berlebihan dari suatu ha yang dimiliki. Banyak
orang tidak mau melakukan pekerjaan yang sepele karena dianggap bisa menurunkan
gengsi. Padahal tinggi rendahnya sebuah harga diri dilihat dari kualitas
pribadi, bukan dari tumpukan materi.
Andrew
Oswald, seorang ahli Ekonomi dari Univesity od Warwick, mengatakan bahwa
manusia mempunyai nasib untuk selamanya membandingkan diri dengan orang lain.
Bila kegiatan membandingkan diri ini dilandasi dengan “kerakusan” dan hal-hal
yang ada dipermukaan saja, maka individu bisa melakukan perbuatan yang sangat
salah.
Ada 2
faktor yang bisa menimbulkan sifat gengsi tersebut. Yang pertama, sikap kita yang terlalu memperhatikan perkataan orang
lain / bagaimana kata orang. Ketenangan dan tindakan kita disetir oleh perasaan ‘khawatir’ terhadap pendapat orang lain. Padahal,
kalau kita renungkan, hal
tersebut justru membuat kita menderita, sebab pikiran
satu orang dengan orang lain iti pasti berbeda.
Yang kedua adalah lingkungan. Lingkungan
juga memberikan pengaruh yang luar biasa besar terhadap kepribadian seserang.
Pengaruh lingkungan terhadap seseorang seperti besarnya pengaruh air terhadap
binatang yang hidup didalamnya bahkan mungkin lebih besar.
Untuk
menghindari itu semua kita harus memiliki beberapa tips agar kita bisa
menghilangkan semua sifat tersebut.
Seperti yang dikatakan oleh Fathya
Fikri yaitu, “menjadi apa adanya dan bangga terhadap diri sendiri”. Jadi kita
seharusnya bangga terhadap apa yang kita miliki serta mensyukurinya bukan apa
yang dimiliki oleh orang lain.
2 Menjadi pandailah
Berikan kesempatan diri kita dihargai
karena hasil pikiran dan perbuatan kita ajha. Bukan malah dihargai disebabkan
barang mewah yang kita miliki.
Abdullah Al-Muzani mengatakan,
“Jika iblis memberikan was-was
kepadamu bahwa enkau lebih mulia dari Muslim lainnya, maka perhatikanlah. Jika
ada orang lain yang lebih tua darimu, maka seharusnya engkau katakan, “Orang
tersebut telah lebih dahulu beriman dan beramal shalih dariku, maka ia lebih
baik dariku.” Jika ada orang lain lebih muda darimu, maka seharusnya engkau
katakan, “Aku telah lebih dahulu bermaksiat dan berlumuran dosa darinya, maka ia
sebenarnya lebih baik dariku.” Demikianlah sikap yang seharusnya engkau
perhatikan ketika engkau melihat yang lebih tua atau yang lebih muda darimu”
Solikhin Abu Izzuddin pernah menulis
dalam bukunya yang berjudul ‘HAPPY ENDING full baROkah’ yang betuliskan, “You
are what are you think, you are what are yoo belive, and you are what are you
do.” Begitulah yang beliau tuliskan dalam bukunya yang best seller tersebut.
0 Komentar untuk "Sifat GENGSI ~ Bikin Mati"