Jenggot merupakan sunnah yang telah diteladani oleh sang manusia paripurna (Rasulullah saw.). Telah kita ketahui bersama bahwasanya bagi umat Muslim yang barang siapa mencintai Rasulnya, maka hendaknya ia mengikuti sunnahnya. Makna dari hukum mandub (sunnah) ialah barangsiapa yang melaksanakannya maka ia mendapatkan pahala, serta barangsiapa yang meninggalkannya / tidak melaksanakannya berarti sungguh ia telah mendapatkan kerugian, bukan malah tidak apa-apa tapi RUGI !!!. Berikut ini merupakan prospektif serta asal-mula dari janggut, Check it do out :
1. Pada asalnya Allah menciptakan Laki laki dengan janggut dan kumis..dan memerintahkan untuk membiarkan janggut dan mencukur kumis yang berlebih untuk kebersihan mulut dan menambah ketampanan dan cahaya di wajah.
2. Dan Juga menciptakan wanita tanpa janggut dan kumis supaya menjadi pembeda dengan kaum lelaki untuk menambah manis di wajahnya dan memberikan kesan feminim yang indah.
3. Adapun Orang Yahudi maka mereka membiarkan janggut mereka namun memanjangkan rambut samping mereka hingga ke bawah dan tidak mencukur kumis mereka sehingga menutup mulut.
4. Sedangkan Kaum Nashara memanjangkan Janggut dan kumis sehingga menutup mulut mereka namun tidak memanjangkan rambut samping.
5. Kemudian datang orang-orang Majusi Persia. Mereka mencukur habis janggut sehingga seperti wanita namun membiarkan kumis panjang bahkan sebagian membiarkannya hingga menutupi mulut. Sebagian lain membuat kumisnya kepang atau diukir sehingga panjang ke atas. Dan ada pula yang mencukur habis kumis dan janggut sekaligus.
6. Oleh karena itu.... Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan agar tetap di atas fitrah sebagaimana yang Allah ciptakan dan menyelisihi orang musyrik Yahudi, Nashara dan majusi dengan membiarkan janggut dan memendekkan kumis demi kebersihan mulut juga sebagai penambah cahaya dan ketampanan wajah.
Maka siapa yang diberi rizki janggut yang lebat berarti telah memperoleh setengah ketampanan pria maka hendaknya ia membiarkan, merapikan, serta memelihara sunnah dalam bentuk
0 Komentar untuk "Prospektif Islam terhadap Jenggot bagi laki-laki"